Page 1 of 194

PUSAT PERBUKUAN PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 2 of 194

i

Khazanah

Matematika 3

Rosihan Ari Y.

Indriyastuti

untuk Kelas XII SMA dan MA

Program Bahasa

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 3 of 194

ii

Penulis : Rosihan Ari Y.

Indriyastuti

Perancang kulit : Agung Wibawanto

Perancang tata letak isi : Agung Wibawanto

Penata letak isi : Bonawan

Ilustrator : Kusdirgo

Ukuran buku : 17,6 x 25 cm

Khazanah

Matematika

untuk Kelas XII SMA dan MA

Program Bahasa

3

Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit Wangsa Jatra Lestari, PT

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

510.07

ROS ROSIHAN Ari Y

k Khazanah Matematika 3 : untuk Kelas XII SMA / MA Program Bahasa

/ penulis, Rosihan Ari Y, Indriyastuti ; ilustrator, Kusdirgo.

. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vi, 186 hlm, : ilus. ; 25 cm

Bibliografi : hlm. 173-174

Indeks

ISBN 978-979-068-858-2 (No. Jil Lengkap)

ISBN 978-979-068-863-6

1. Matematika-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Indriyastuti III. Kusdirgo

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 4 of 194

iii

Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen

Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta

buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluas- kan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan

Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks

pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidi- kan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 Tanggal 11 Desember

2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan

hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh

Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh

(down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau

difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang

bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi keten- tuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku

teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan

guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang

berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan

ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan man- faatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa

buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu,

saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 5 of 194

Prakata

Penulis mengucapkan selamat kepada kalian yang telah naik

ke kelas XII Program Bahasa. Tentu kalian sangat bangga. Semoga

kalian terpacu untuk lebih semangat lagi dalam belajar. Teruslah

rajin belajar, gigih, pantang menyerah, dan jangan lupa berdoa

kepada Tuhan agar cita-cita kalian tercapai. Ingat, sebentar lagi

kalian akan menghadapi ujian nasional. Apalagi bagi kalian yang

akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kalian

akan menghadapi ujian yang diadakan perguruan tinggi tersebut.

Kalian harus lebih giat lagi dalam belajar sehingga menjadi orang

yang sukses dan membanggakan.

Buku Khazanah Matematika ini akan membantu kalian dalam

mempelajari matematika. Buku ini disusun dengan urutan

penyajian sedemikian rupa sehingga kalian akan merasa senang

untuk mendalaminya. Buku ini akan membantu kalian dalam

belajar. Dalam pembelajarannya, buku ini menuntut kalian untuk

aktif dan bertindak sebagai subjek pembelajaran. Kalian dituntut

untuk mengobservasi, mengonstruksi, mengeksplorasi, dan

menemukan sendiri konsep-konsep matematika sehingga kalian

akan menjadi orang yang dapat berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Di kelas XII Program Bahasa ini, kalian akan mempelajari

materi-materi berikut:

Ć Program Linear

Ć Matriks

Ć Barisan dan Deret

Penulis berharap semoga buku ini dapat membantu kalian

dalam mempelajari konsep-konsep matematika. Akhirnya,

semoga kalian sukses.

Solo, Februari 2008

Penulis

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 6 of 194

Daftar Isi

Prakata iii

Sambutan iii

Daftar Isi iv

Bab I Program Linear

A. Sistem Pertidaksamaan Linear 3

B. Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif

13

Rangkuman 22

Tes Kemampuan Bab I 23

Semester 1

Bab II Matriks

A. Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks

31

B. Kesamaan Dua Matriks 40

C. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

43

D. Perkalian Suatu Skalar dengan Matriks

50

E. Perkalian Matriks 55

F. Invers Suatu Matriks 62

G. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

dengan Matriks 78

Rangkuman 88

Tes Kemampuan Bab II 89

Latihan Ulangan Umum Semester 1 95

v

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 7 of 194

vi

Bab III Barisan dan Deret

A. Barisan dan Deret 103

B. Barisan dan Deret Aritmetika 107

C. Barisan dan Deret Geometri 117

D. Penerapan Konsep Barisan dan

Deret 132

E. Notasi Sigma 136

F. Deret dalam Hitung Keuangan

(Pengayaan) 145

Rangkuman 161

Tes Kemampuan Bab III 162

Latihan Ujian Nasional 167

Semester 2

Daftar Pustaka 173

Lampiran 175

Glosarium 183

Indeks Subjek 185

Kunci Soal-Soal Terpilih 186

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 9 of 194

2 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

membahas

Program Linear

Pertidaksamaan Linear

• bahasa matematika • model matematika • pertidaksamaan linear

• garis selidik • nilai objektif • pertidaksamaan

• kendala • optimasi • program linear

• maksimum • optimum • sistem pertidaksamaan

• minimum • pembatas • uji titik sudut

Metode

Garis Selidik Uji Titik Sudut

Sistem

Pertidaksamaan Linear

Bahasa

Sehari-hari

Model

Matematika

Nilai

Optimum

diterjemahkan

dalam

ditentukan

melalui

Kata Kunci

Peta Konsep

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 10 of 194

Program Linear 3

Pada pokok bahasan kali ini, kita akan membahas suatu

metode untuk mengoptimalkan (memaksimumkan/memini- mumkan) keuntungan atau biaya, yaitu program linear. Program

linear banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan pertanian.

Untuk mempelajari program linear, mari kita ingat kembali

tentang cara menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan

linear dua variabel.

Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang materi ini,

untuk mengingatkan kalian tentang persamaan dan

pertidaksamaan linear, jawablah pertanyaan berikut.

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat

merumuskan masalah nyata ke dalam model matematika sistem

pertidaksamaan linear, menyelesaikan, dan menafsirkan hasil

yang diperoleh.

A. Sistem Pertidaksamaan Linear

1. Menyelesaikan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Pada pembahasan kali ini, kita akan menentukan penyelesaian

sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel menggunakan

metode grafik. Metode grafik dimaksudkan untuk melihat secara

visual gambaran tentang daerah penyelesaian dari pertidaksamaan

linear yang berbentuk aljabar. Karena secara umum grafik

pertidaksamaan linear seperti ax + by * c, ax + by > c, ax + by < c,

dan ax + by ) c berupa daerah yang dibatasi oleh garis ax + by = c

maka langkah-langkah dalam mengambar grafik pertidaksamaan

linear adalah:

a. menggambar grafik garis ax + by = c sebagai batas daerah- nya;

b. menyelidiki daerah penyelesaian yang dimaksud apakah

berada di sebelah kiri, sebelah kanan, di atas, atau di bawah

garis batas yang telah dilukis.

Prasyarat

Kerjakan di buku

tugas

1. Apa yang kalian ketahui tentang persamaan linear, sistem

persamaan linear, pertidaksamaan linear, dan sistem

pertidaksamaan linear?

2. Gambarlah grafik fungsi 2x + 3y = 6. Kemudian arsirlah

himpunan penyelesaian dari 2x +3y * 6.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 14 of 194

Program Linear 7

Y

O X

4

2

(0, 4)

(2, 0)

Gambar 1.3

2) Grafik sistem pertidaksamaan linear tersebut tampak

pada gambar di samping.

Pada grafik di samping,

a) penyelesaian x * 0 tersebut berada di sebelah

kanan sumbu Y maka yang kita arsir adalah

daerah tersebut;

b) penyelesaian y * 0 terletak di sebelah atas sumbu

X maka kita arsir daerah tersebut;

c) untuk menyelidiki daerah himpunan penyelesaian

dari pertidaksamaan 2x + y ) 4 maka ambil titik

(0, 0), kemudian substitusikan ke 2x + y ) 4

sehingga diperoleh 2(0) + 0 ) 4 0 ) 4.

Terlihat pernyataan di atas benar. Jadi, titik (0, 0)

berada di dalam daerah penyelesaian sehingga daerah

di mana titik (0, 0) berada, yaitu di bawah garis 2x + y

= 4 kita arsir.

Dari ketiga himpunan penyelesaian yang diperoleh,

dapat disimpulkan bahwa daerah penyelesaian dari sistem

pertidaksamaan linear itu adalah irisan atau interseksi dari

ketiga himpunan penyelesaian pertidaksamaan tersebut.

Jadi, daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian dari

sistem pertidaksamaan linear, seperti terlihat pada

Gambar 1.3.

b. x * 0; y * 0; x ) 3; x + y ) 5; x, y D R

1) Kita cari titik potong x + y = 5 dengan sumbu

koordinat Cartesius.

x 0 5

y 5 0

(x, y) (0, 5) (5, 0)

Untuk x = 0 A 0 + y = 5 y = 5

Untuk y = 0 A x + 0 = 5 x = 5

Jadi, diperoleh titik potong (0, 5) dan (5, 0)

2) Grafik sistem pertidaksamaan linear tersebut adalah

sebagai berikut.

Dari Gambar 1.4, tampak

a) penyelesaian x * 0 adalah daerah di sebelah

kanan sumbu Y (daerah arsiran);

b) penyelesaian y * 0 terletak di sebelah atas sumbu

X (daerah arsiran);

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 25 of 194

18 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

b. Metode Garis Selidik ax + by = k

Cara lain yang lebih sederhana untuk menentukan nilai

maksimum atau minimum dari fungsi objektif z = ax + by adalah

dengan menggunakan garis selidik ax + by = k. Langkah-langkah

untuk menggunakan metode garis selidik ini adalah sebagai

berikut.

1) Gambar garis ax + by = ab yang memotong sumbu X di

titik (b, 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, a).

2) Tarik garis yang sejajar dengan ax + by = ab yang melalui

titik-titik perpotongan pada batas-batas daerah himpunan

penyelesaian.

3) Garis selidik yang berada di paling atas atau yang berada di

paling kanan menunjukkan nilai maksimum, sedangkan garis

selidik yang berada di paling bawah atau di paling kiri pada

daerah himpunan penyelesaian menunjukkan nilai minimum.

Titik O(0, 0) A(30, 0) B(20, 10) C(0, 15)

x 0 30 20 0

y 0 0 10 15

z = 1.500x + 3.000y 0 45.000 60.000 45.000

z maks

Dari tabel di atas, terlihat nilai maksimumnya adalah

z = 60.000, yaitu untuk x = 20 dan y = 10.

Jadi, tukang parkir itu akan memperoleh penghasilan

maksimum, yaitu Rp60.000,00 jika ia dapat menerima parkir

mobil sebanyak 20 buah dan parkir bus sebanyak 10 buah.

Tugas: Inkuiri

• Kerjakan di buku tugas

Selain menggunakan meto- de eliminasi untuk mencari

titik potong antara 2 garis,

dapatkah kita menggunakan

cara lain? Jika ya, cara

apakah itu? Bagaimana cara

menyelesaikannya?

Contoh 1:

Tantangan

Ekplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Misalnya seorang pedagang

kaki lima menyediakan

modal Rp165.000,00 untuk

membeli buku. Harga buku

jenis I Rp2.000,00 dan harga

buku jenis II Rp5.000,00.

Banyak buku jenis I yang ia

beli tidak lebih dari tiga kali

banyak buku jenis II. Ia

mengambil keuntungan

Rp300,00 untuk setiap buku

jenis II. Jika buku-buku

yang ia beli dengan cara

tersebut terjual habis, berapa

keuntungan maksimal yang

ia peroleh?

Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum dari fungsi objektif

z = 2x + 3y yang memenuhi x + y ) 7, x * 0, dan y * 0, x, y D R.

Jawab:

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut adalah

seperti gambar di samping.

Untuk menggunakan metode garis selidik ax + by = k,

ikutilah langkah-langkah berikut.

a) Gambarlah garis 2x + 3y = 2(3) 2x + 3y = 6. Anggap sebagai

garis k0

.

b) Tariklah garis k1

yang sejajar garis k0 melewati titik A(7, 0).

Tarik garis k2

yang sejajar k1

dan melalui titik B(0, 7).

Kemudian, tarik garis k3

yang sejajar k2

dan melalui titik

(0, 0).

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 27 of 194

20 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Kendala-kendala: 30x + 20y * 600 3x + 2y * 60

30x + 40y * 720 3x + 4y * 72

x, y * 0; x, y D R

Jika digambarkan, daerah penyelesaian pertidaksamaan di atas

adalah sebagai berikut.

Gambar 1.9

Tugas: Eksplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Coba kalian kerjakan kedua

contoh di atas dengan

metode uji titik sudut. Apa

kesimpulan kalian?

Tentukan nilai maksimum dari 4x + y yang memenuhi

3x + y ) 8, x * 0, y * 0 dan x, y D C.

Jawab:

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Dari Gambar 1.10 diperoleh titik sudut O(0, 0), A( 2 2

3 , 0), dan

B(0, 8). Karena absis dari titik A bukan merupakan bilangan

cacah, harus dicari titik pada daerah yang diarsir, dengan absis

dan ordinat merupakan bilangan cacah dan letaknya dekat titik

A( 2 2

3 , 0). Titik yang sesuai dengan syarat di atas adalah (2, 0)

dan (2 ,1).

Titik O(0, 0) A1

(2, 0) A2

(2, 1) B(0, 8)

x 0 2 20

y 0 0 18

z = 4x + y 0 8 98

z maks

Dari tabel di atas, diperoleh nilai maksimum fungsi z = 4x + y

adalah z = 9, untuk x = 2 dan y = 1.

Gambar 1.10

Dari gambar di samping, terlihat bahwa titik B merupakan

perpotongan garis 3x + 2y = 60 dan 3x + 4y = 72. Kita tentukan

koordinat titik B sebagai berikut.

3x + 2y = 60

3x + 4y = 72

–2y = –12

y = 6

Jadi, diperoleh y = 6. Dengan menyubstitusikan y = 6 ke salah

satu persamaan garis di atas, diperoleh x = 16. Oleh karena itu,

koordinat titik B adalah B(16, 6).

Terlihat dari Gambar 1.9, titik B terletak paling kiri dari batas- batas daerah penyelesaian sehingga nilai minimum dicapai pada

titik B(16, 6), yaitu z = 17.500(16) + 14.500(6) = 367.000.

Jadi, biaya minimum yang dibutuhkan oleh petani tersebut adalah

Rp367.000,00 dengan cara membeli 16 bungkus pupuk I dan 6

bungkus pupuk II.

Problem

Solving

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 31 of 194

24 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Y

O X

15

40

25

30

15 50

IV V

III II

I

4. Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan

x ) 0, y * 0, 2x + y * 30, 3x + 10y * 150,

5x + 8y ) 200 adalah ....

7. Seorang pemborong melakukan pema- sangan instalasi listrik pada suatu pe- rumahan. Untuk tipe 21, diperlukan 60 m

kabel dan 5 lampu. Untuk tipe 36 diperlukan

150 m kabel dan 10 lampu. Jika tersedia 5 km

kabel dan 150 lampu, model matematika

untuk permasalahan di atas adalah ....

a. 6x + 15y * 500, x + y * 30,

x, y * 0, x, y D C

b. 6x + y * 500, x + y ) 30,

x, y * 0, x, y D C

c. 6x + 15y * 500, 2x + y ) 30,

x, y * 0, x, y D C

d. 6x + 15y ) 500, x + 2y * 30,

x, y * 0, x, y D C

e. 6x + 15y ) 500, x + 2y ) 30,

x, y * 0, x, y D C

8. Daerah yang diarsir pada gambar di

bawah ini merupakan penyelesaian

dari sistem pertidaksamaan linear.

Nilai maksimum dari fungsi objektif

z = 15.000x + 10.000y adalah ....

a. 115.000

b. 125.000

c. 135.000

d. 145.000

e. 155.000

9. Jika diketahui bahwa P = x + y dan Q =

5x + y maka nilai maksimum dari P dan

Q pada sistem pertidaksamaan x * 0, y * 0,

x + 2y ) 12 dan 2x + y ) 12 adalah ....

a. 8 dan 30

b. 6 dan 6

c. 4 dan 6

d. 6 dan 24

e. 8 dan 24

10. Untuk membuat barang A diperlukan

6 jam pada mesin I dan 4 jam pada

mesin II, sedangkan membuat barang B

memerlukan 2 jam pada mesin I dan 8

4

Y

O X

4

-4 A

B

6

6

C

D

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. V

5. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika daerah

segi lima berikut merupakan penyelesaian

dari sistem pertidaksamaan linear dari pro- gram linear, fungsi objektif z = 5x + y

mencapai maksimum di titik ....

a. A

b. B

c. C

d. D

e. O

6. Suatu pesawat udara mempunyai tempat

duduk tidak lebih dari 50 penumpang.

Setiap penumpang kelas utama boleh

membawa bagasi 70 kg, sedangkan untuk

kelas ekonomi 30 kg. Pesawat itu hanya

dapat membawa bagasi 2.100 kg. Jika

harga untuk kelas utama Rp250.000,00

per orang dan kelas ekonomi Rp175.000,00,

keuntungan maksimum yang dapat

diperoleh adalah ....

a. Rp7.500.000,00

b. Rp8.500.000,00

c. Rp8.750.000,00

d. Rp9.785.000,00

e. Rp9.875.000,00

Y

O X

4

6

7

1 7

(1, 6) (3, 7)

(5, 4) (7, 4)

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 32 of 194

Program Linear 25

jam pada mesin II. Kedua mesin

tersebut setiap harinya masing-masing

bekerja tidak lebih dari 18 jam. Jika

setiap hari dibuat x buah barang A dan

y buah barang B maka model matematika

dari uraian di atas adalah ....

a. 2x + 3y ) 9, 4x + y ) 9, x * 0, y * 0

b. 3x + 2y ) 9, 2x + 4y ) 9, x * 0, y * 0

c. 3x + y ) 9, 2x + 4y ) 9, x * 0, y * 0

d. 3x + y ) 9, 4x + 2y ) 9, x * 0, y * 0

e. 4x + 3y ) 9, x + 2y ) 9, x * 0, y * 0

11. Luas area parkir adalah 176 m2

. Luas

rata-rata mobil sedan dan bus masing- masing 4 m2

dan 20 m2

. Area parkir

tersebut hanya mampu menampung 20

kendaraan, dengan biaya parkir untuk

mobil dan bus masing-masing

Rp1.000,00 per jam dan Rp2.000,00 per

jam. Jika dalam waktu 1 jam tidak ada

kendaraan yang pergi atau datang, hasil

maksimum area parkir tersebut adalah ....

a. Rp20.000,00

b. Rp34.000,00

c. Rp44.000,00

d. Rp26.000,00

e. Rp30.000,00

12. Seorang pemilik toko sepatu ingin

mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki

paling sedikit 100 pasang dan sepatu

wanita paling sedikit 150 pasang. Toko

tersebut dapat memuat 400 pasang

sepatu. Keuntungan setiap pasang sepatu

laki-laki adalah Rp1.000,00 dan setiap

pasang sepatu wanita adalah Rp500,00.

Jika banyak sepatu laki-laki tidak boleh

melebihi 150 pasang, maka keuntungan

terbesar yang dapat diperoleh adalah ....

a. Rp275.000,00

b. Rp300.000,00

c. Rp325.000,00

d. Rp350.000,00

e. Rp375.000,00

13. Perhatikan gambar berikut.

O

9

7

(4, 1)

(2, 3)

X

Y

Daerah yang diarsir pada gambar di atas

menya-takan daerah penyelesaian suatu

sistem pertidaksamaan. Nilai minimum

dari x + y pada daerah penyelesaian

tersebut adalah .... (UN SMK 2006)

a. 9 d. 3

b. 7 e. 1

c. 5

14. Untuk membuat roti jenis A diperlukan

400 gram tepung dan 50 gram mentega.

Untuk membuat roti jenis B diperlukan

200 gram tepung dan 100 gram mentega.

Roti akan dibuat sebanyak-banyaknya.

Persediaan tepung 9 kg dan mentega 2,4 kg,

bahan-bahan lain dianggap cukup. Jika

x menyatakan banyak roti jenis A dan y

menyatakan banyak roti jenis B yang

akan dibuat maka model matematika

yang memenuhi pernyataan tersebut

adalah .... (UN SMK 2007/Paket 14)

a. 2x – y ) 45, x + 2y * 48, x * 0, y * 0

b. 2x + y ) 45, x + 2y ) 48, x * 0, y * 0

c. 2x + y * 45, x + 2y * 48, x * 0, y * 0

d. 2x + y ) 45, x – 2y ) 48, x * 0, y * 0

e. 2x + y ) 45, x + 2y ) 48, x ) 0, y ) 0

15. Perhatikan gambar grafik berikut.

Daerah penyelesaian yang memenuhi

sistem pertidaksamaan

x + y ) 5

3x + 2y ) 12

x * 2

y * 0

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 39 of 194

32 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Dalam membaca tabel di atas, siswa tidak mengalami

kesulitan karena dia sudah tahu bahwa baris ke-1 adalah nilai

Matematika, baris ke-2 nilai Sejarah, baris ke-3 nilai TIK, dan

baris ke-4 nilai Bahasa Inggris. Untuk kolom pertama

menyatakan nilai ulangan I, kolom ke-2 adalah nilai ulangan II,

dan seterusnya.

Dalam matematika, susunan bilangan yang ditulis menurut

baris dan kolom serta ditandai dengan tanda kurung di sebelah

kiri dan sebelah kanannya disebut matriks. Nama baris dan kolom

disesuaikan dengan urutannya. Masing-masing bilangan yang

ada di dalam tanda kurung tersebut disebut elemen matriks. Pada

matriks di atas, elemen matriks baris ke-2 kolom ke-4 adalah 6

dan elemen matriks baris ke-3 kolom ke-1 adalah 5. Hal ini dapat

dilihat dengan mudah pada matriks berikut.

μ

μ

μ

μ

3

3

3

3

7 9 10 8

5 7 8 6

8 7 8 6

7 8 9 8

kolom ke-4

kolom ke-3

kolom ke-2

kolom ke-1

baris ke-4

baris ke-3

baris ke-2

baris ke-1

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana.

́

́

́

́

́

¦

¥

2

2

2

2

2

¤

£

7 9 10 8

5 7 8 6

8 7 8 6

7 8 9 8

atau

μ

μ

μ

μ

3

3

3

3

7 9 10 8

5 7 8 6

8 7 8 6

7 8 9 8

Tugas: Observasi

• Kerjakan di buku tugas

Ambillah sebuah surat

kabar. Carilah daftar harga

dasar kebutuhan bahan

pokok, daftar hasil skor

pertandingan sepak bola,

atau daftar nilai tukar mata

uang. Buatlah daftar tersebut

menjadi bentuk matriks.

Bagaimanakah hasilnya,

apakah bentuknya lebih

ringkas?

Pada matriks di atas, elemen matriks baris ke-3 kolom ke-4

adalah 6. Elemen matriks baris ke-2 kolom ke-3 adalah 8.

2. Notasi dan Ordo Matriks

Untuk menyatakan matriks, biasanya digunakan huruf

kapital, seperti A, B, C, ..., sedangkan untuk menyatakan elemen

matriks ditulis dengan huruf kecil. Misalnya, aij untuk

menyatakan tiap elemen matriks A, bij untuk menyatakan tiap

elemen B, dan seterusnya.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 41 of 194

34 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Jawab:

a. A =

μ

μ

μ

μ

3

3

3

3

2.600 4.000 5.600

2.400 3.800 5.000

2.300 3.900 4.700

1.900 3.750 4.500

b. Banyak baris pada matriks A adalah 4 dan banyak kolom

pada matriks A adalah 3.

c. Elemen-elemen pada baris kedua adalah a21 = 2.300,

a22 = 3.900, dan a23 = 4.700.

d. Elemen-elemen pada kolom ketiga adalah a13 = 4.500,

a23 = 4.700, a33 = 5.000, dan a43 = 5.600.

Contoh 2:

Diketahui matriks B =

7

6

0

5

4

3

1

2

6

8

9

7

<

3

3

3

μ

μ

μ

.

Tentukan

a. ordo matriks B;

b. elemen-elemen baris pertama;

c. elemen pada baris ke-3 dan kolom ke-2;

d. elemen pada baris ke-2 dan kolom ke-4.

Jawab:

a. Matriks B mempunyai 3 baris dan 4 kolom sehingga ordo

matriks B adalah 3 × 4 atau dinotasikan B3 4 × .

b. Elemen-elemen baris pertama adalah 7, –5, 1, dan 8.

c. Elemen pada baris ke-3 kolom ke-2 adalah 3, ditulis b32 = 3.

d. Elemen pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9, ditulis b24 = 9.

Problem

Solving Diketahui sistem persamaan linear berikut.

3x + 5y – x = 4

5x + 2y – 3z = 8

2x – 4y + 2z = 6

a. Susunlah sistem persamaan linear di atas ke dalam matriks A.

b. Tentukan ordo matriks A.

c. Hitunglah a32 + a21 + a13.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 43 of 194

36 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

c. Matriks Persegi

Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris sama

dengan banyak kolom. Jika banyak baris matriks persegi A adalah n

maka banyaknya kolom juga n, sehingga ordo matriks A adalah

n × n. Seringkali matriks A yang berordo n × n disebut dengan

matriks persegi ordo n. Elemen-elemen a11, a22, a33, ..., ann

merupakan elemen-elemen pada diagonal utama.

Misalnya:

A = μ

3

2 10

1 8

merupakan matriks persegi ordo 2.

B =

μ

μ

μ

μ

3

3

3

3

<

2 1 0 2

3 7 13 3

2 6 11 1

4 5 9 2

merupakan matriks persegi ordo 4.

Elemen-elemen diagonal utama matriks A adalah 1 dan 10,

sedangkan pada matriks B adalah 4, 6, 13, dan 2.

d. Matriks Diagonal

Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan setiap

elemen yang bukan elemen-elemen diagonal utamanya adalah 0

(nol), sedangkan elemen pada diagonal utamanya tidak semuanya

nol.

Misalnya:

C = μ

3

0 1

2 0

D =

μ

μ

μ

3

3

3

0 0 0

0 4 0

3 0 0

e. Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks persegi dengan semua

elemen pada diagonal utama adalah 1 (satu) dan elemen lainnya

semuanya 0 (nol). Pada umumnya matriks identitas dinotasikan

dengan I dan disertai dengan ordonya.

Misalnya:

I2

= μ

3

0 1

1 0

I3

=

μ

μ

μ

3

3

3

0 0 1

0 1 0

1 0 0

I

4 =

μ

μ

μ

μ

3

3

3

3

0 0 0 1

0 0 1 0

0 1 0 0

1 0 0 0

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 44 of 194

Matriks 37

Contoh:

f. Matriks Nol

Matriks nol adalah suatu matriks yang semua elemennya

adalah 0 (nol). Matriks nol biasanya dinotasikan dengan huruf

O diikuti ordonya, Om × n .

Misalnya:

O2×1 = μ

3

0

0 O3 2 × =

μ

μ

μ

3

3

3

0 0

0 0

0 0

O2×3 = μ

3

0 0 0

0 0 0

4. Transpose Suatu Matriks

Transpose dari matriks A berordo m × n adalah matriks yang

diperoleh dari matriks A dengan menukar elemen baris menjadi

elemen kolom dan sebaliknya, sehingga berordo n × m. Notasi

transpose matriks Am × n adalah An m

T

× .

Jika A = μ

3

<

3 5 6

4 2 1

, tentukan AT

dan ordonya.

Jawab:

Terlihat dari matriks A bahwa elemen baris ke-1 adalah 4, 2,

dan –1, sedangkan elemen baris ke-2 adalah 3, 5, dan 6. Untuk

mengubah matriks A menjadi AT

, posisikan elemen baris ke-1

menjadi kolom ke-1 dan elemen baris ke-2 menjadi elemen

kolom ke-2 sehingga diperoleh AT

=

μ

μ

μ

3

3

3

<1 6

2 5

4 3

Ordo matriks A adalah 2 × 3, sedangkan ordo AT

adalah 3 × 2.

Tugas: Inkuiri

• Kerjakan di buku tugas

Buatlah contoh-contoh ma- triks dengan ordo yang

berbeda-beda. Transposekan

matriks-matriks tersebut.

Amatilah hasilnya. Kemu- dian, buatlah bentuk umum

matriks berordo m × n dan

matriks transposenya.

Soal Kompetensi 1

• Kerjakan di buku tugas

1. Diketahui matriks A =

μ

μ

μ

3

3

3

<

< <

3 9 3 7

4 10 12 6

5 6 8 4

.

a. Sebutkan elemen matriks yang terletak pada

1) baris ke-1;

2) baris ke-3;

3) baris ke-2;

4) baris ke-3 dan kolom ke-4;

5) baris ke-1 dan kolom ke-3;

6) baris ke-2 dan kolom ke-1.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 52 of 194

Matriks 45

a. Lawan Suatu Matriks

Sebelum kita membahas tentang pengurangan matriks,

terlebih dahulu akan kita bicarakan mengenai lawan suatu

matriks.

Lawan suatu matriks A adalah suatu matriks yang elemen- elemennya merupakan lawan dari elemen-elemen matriks A.

Secara lebih jelas, dari suatu matriks A = [aij] dapat ditentukan

lawan matriks yang ditulis dengan –A sehingga –A = [–aij].

Misalnya sebagai berikut.

Jika A = μ

3

2 1

4 3

, lawan matriks A adalah –A = μ

3

< <

< <

2 1

4 3 .

Jika B =

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

<

1 4

2 1

3 0

, lawan matriks B adalah –B =

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

1 4

2 1

3 0

.

b. Pengurangan terhadap Matriks

Pengurangan matriks A dan B, ditulis A – B, adalah suatu

matriks yang diperoleh dengan mengurangkan elemen-elemen

yang bersesuaian letak dari matriks A dan B. Atau, matriks A – B

adalah matriks yang diperoleh dengan cara menjumlahkan

matriks A dengan lawan dari matriks B, yaitu

A – B = A + (–B)

dengan –B adalah lawan matriks B. Seperti halnya dengan

penjumlahan matriks, syarat agar dua matriks atau lebih dapat

dikurangkan adalah mempunyai ordo yang sama. Secara umum,

jika A = [aij] dan B = [bij] maka A – B = [aij] – [bij] = [aij – bij]

2. Pengurangan Matriks

Contoh 1:

Diketahui A = μ

3

2 6

5 3

dan B = μ

3

<

<

0 3

2 1

. Tentukan A – B.

Jawab:

Cara 1:

Karena –B = – μ

3

<

μ =

3

<

<

0 3

2 1

0 3

2 1 maka diperoleh sebagai

berikut.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 53 of 194

46 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

A – B = A + (–B) = μ

3

2 6

5 3

+ μ

3

<

0 3

2 1 = μ

3

+ +

+ < +

2 0 6 3

5 ( 2) 3 1

= μ

3

2 9

3 4

Cara 2:

A – B = μ

3

2 6

5 3 – μ

3

<

<

0 3

2 1 = μ

3

< < <

< < <

2 0 6 ( 3)

5 2 3 ( 1) = μ

3

2 9

3 4

Agar kalian dapat menemukan sendiri sifat-sifat penjum- lahan matriks, lakukan Aktivitas berikut.

Contoh 2:

Hitunglah X jika diketahui μ

3

<

4 3

6 5

+ X = μ

3

10 0

2 3 .

Jawab:

X = 2 3

10 0

3

μ – μ

3

<

4 3

6 5 = μ

3

<

<

6 3

4 8

3. Sifat-Sifat Penjumlahan Matriks

Aktivitas

Tujuan : Menemukan sifat-sifat penjumlahan

matriks

Permasalahan : Sifat-sifat apakah yang berlaku pada

penjumlahan matriks?

Kegiatan : Kerjakan soal-soal berikut di buku tugas.

1. Diketahui matriks A = μ

3

2 5

3 1 ,

B = μ

3

<1 5

4 2

, dan C = μ

3

<

7 8

6 5 .

Tentukan hasil penjumlahan berikut,

kemudian tentukan sifat apa yang

berlaku.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 54 of 194

Matriks 47

Berdasarkan Aktivitas di atas dapat ditemukan sifat-sifat

penjumlahan dan pengurangan matriks sebagai berikut.

Jika A, B, dan C matriks-matriks yang berordo sama maka pada

penjumlahan matriks berlaku sifat-sifat berikut.

a. A + B = B + A (sifat komutatif)

b. (A + B) + C = A + (B + C) (sifat asosiatif)

c. Unsur identitas penjumlahan, yaitu matriks O sehingga

A + O = O + A = A.

d. Invers penjumlahan A adalah –A sehingga A + (–A) = (–A) + A = O.

a. A + B c. (A + B) + C

b. B + A d. A + (B + C)

2. Untuk matriks A = μ

3

<

<

2 2 7

3 1 5

dan

O = μ

3

0 0 0

0 0 0

, ordo A adalah 2 × 3 dan

ordo O adalah 2 × 3, apakah A + O =

O + A? Apakah A + O = O + A berlaku

untuk semua matriks yang dapat

dijumlahkan?

3. Diketahui matriks A = μ

3

< <

<

5 7 4

2 6 8 .

Tentukan A + (–A) dan (–A) + A. Matriks

apakah yang kalian peroleh?

Kesimpulan : Berdasarkan kegiatan di atas, sifat apa saja

yang kalian peroleh?

Perhatian

Untuk pengurangan matriks

tidak berlaku sifat komu- tatif, sifat asosiatif, dan

tidak mempunyai unsur

identitas.

Mari

Berdiskusi

Inkuiri

Coba kalian buktikan sifat-sifat penjumlahan matriks di atas,

dengan memisalkan matriks A = [aij], B = [bij], C = [cij], dan O = [oij],

untuk oij = 0. Ingat matriks A =

aa a

aa a

aa a

11 12 1

21 22 2

1 2

....

....

....

n

n

m m mn

M MMM

3

3

3

3

μ

μ

μ

μ

dapat

ditulis [aij];

i = 1, 2, 3 ... m

j = 1, 2, 3 ... n

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 55 of 194

48 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Soal Kompetensi 3

• Kerjakan di buku tugas

1. Diketahui matriks A =

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

1 6

2 4

3 5

dan B =

μ

μ

μ

3

3

3

<

7 3

5 0

2 1

.

Tentukan

a. A + B; d. AT

– BT

;

b. A – B; e. B – A;

c. AT

+ BT

; f. BT

– AT

.

2. Diketahui matriks P = μ

3

<

6 8

5 7 , Q = μ

3

<

2 0

3 1

, dan

R = μ

3

< 3 <5

0 4 .

Tentukan

a. P + Q; e. P – (Q + R);

b. Q – P; f. (P + Q) – (P + R);

c. P – R; g. (P + Q + R)

T

;

d. (P + Q) – R; h. (P + Q)

T

+ RT

.

3. Tentukan lawan dari matriks-matriks berikut.

a. A = [ ] 3 45 < d. D =

< <

< <

< <

3

3

3

μ

μ

μ

2 58

3 69

4 7 10

b. B = 2 0

<1 3

3

μ e. E =

<

3

3

3

μ

μ

μ

317

2 58

0 61

c. C = 410 4

25 3 1

<

< <<

3

μ

4. Carilah nilai a, b, c, dan/atau d yang memenuhi persamaan

berikut.

a. [ ] abc + [ ] <567 = [ ] 32 1<

b.

μ

μ

μ

3

3

3

c

b

a

2

3

+

μ

μ

μ

3

3

3

<

4

5

10

=

μ

μ

μ

3

3

3

<

6

3

2

c. μ

3

< c d

a b

2

3 – μ

3

5 3

16 10 = μ

3

<

<

6 3

12 4

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 56 of 194

Matriks 49

d. μ

3

+

<

2 1 5

3 4

c

a – μ

3

<

a d

b

2 3

2 = μ

3

<

<

5 16

7 5

5. Tentukan matriks X yang memenuhi persamaan berikut.

a. X = μ

3

<

2 0

5 1

+ μ

3

<1 4

3 2 – μ

3

<

1 0

3 2

b. μ

3

<

4 10

5 7

+ X = μ

3

<

<

8 4

6 12

c. μ

3

<

a a

a a

7 9

4 5 – X = μ

3

a < a

a a

6 4

2 3

d. XT

– μ

3

<

<

9 10

7 8 = μ

3

0 <1

4 8

6. Tentukan nilai x dan y dari persamaan berikut.

a. μ

3

y

x

+ μ

3

<

y

2y = μ

3

<

5

1

b. μ

3

<

+

4

2 1

x

x – μ

3

< y

3y = μ

3

< 2

9

c. μ

3

+

+

10 2 1

4 5

x

x

+ μ

3

y

y

6 3

3 = μ

3

16 <1

4 8

d. μ

3

+

<

3 1 2

6 2 3

x

x – μ

3

<

< +

2 1 4

2 4 2

y

y = μ

3

< 7 <2

4 5

7. Diketahui

5 5

3

1

3

<

<

3

μ + <

<

3

μ b

d

b = 2 1

1

2 1

4 3

c

c a +

3

μ + <

3

μ.

Tentukan nilai

a. a;

b. b;

c. c;

d. d;

e. a + b + c;

f. 3a + 4b – d;

g. 5a – 4b2

;

h. a2

+ 2b – c.

8. Tabel berikut menunjukkan nilai ujian yang diperoleh Nia

dan Doni untuk mata pelajaran Matematika, Sejarah, TIK,

dan Bahasa Inggris.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 57 of 194

50 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Mata Pelajaran Ujian Ke-1 Ujian Ke-2 Ujian Ke-3

Nia Doni Nia Doni Nia Doni

Matematika 96 75 80 83 95 93

Sejarah 67 73 81 87 68 75

TIK 76 79 82 81 85 86

Bahasa Inggris 84 81 94 97 93 88

a. Misalkan matriks A menyatakan ujian ke-1, matriks B

menyatakan ujian ke-2, dan matriks C menyatakan ujian

ke-3. Nyatakan nilai-nilai tersebut dalam bentuk matriks.

b. Tentukan hasil A + B + C.

c. Untuk mata pelajaran apakah jumlah nilai Doni lebih

tinggi dari nilai Nia?

9. Vina dan Adi belanja barang-barang keperluan sekolah di

toko yang sama. Vina membeli 2 buku dan 3 pena dengan

membayar Rp6.000,00. Adi membeli 4 buku dan 3 pena

dengan membayar Rp9.000,00. Nyatakan jumlah barang- barang yang dibeli kedua anak tersebut dalam matriks.

Nyatakan pula harga-harga barang itu dalam suatu matriks.

Dapatkah matriks jumlah barang dan matriks harga-harga

barang di atas dijumlahkan? Mengapa?

10. Berikut diberikan daftar harga barang kebutuhan pokok (per

kg) dalam 4 hari di 3 toko yang berbeda dalam rupiah.

a. Nyatakan daftar harga barang kebutuhan pokok di atas

dalam bentuk matriks.

b. Tentukan jumlah harga barang selama 4 hari berturut- turut.

c. Dari hasil b, harga barang apakah dan di toko manakah

yang paling murah dan paling mahal?

Gandum 4.100 4.100 4.000 4.200 4.200 4.000 4.100 4.000 4.000 4.300 4.250 4.100

Beras 5.200 5.050 5.100 5.400 5.100 5.200 5.300 5.400 5.150 5.000 5.100 5.050

Minyak 7.700 7.300 7.400 7.600 7.400 7.100 7.500 7.500 7.300 7.400 7.100 7.200

goreng

Nama

Barang

Minggu Senin Selasa Rabu

Toko A Toko B Toko C Toko A Toko B Toko C Toko A Toko B Toko C Toko A Toko B Toko C

D. Perkalian Suatu Skalar dengan Matriks

1. Pengertian Perkalian Suatu Skalar dengan Matriks

Misalkan A suatu matriks berordo m × n dan k suatu skalar

bilangan real. Matriks B = kA dapat diperoleh dengan cara

mengalikan semua elemen A dengan bilangan k, ditulis sebagai

berikut.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 58 of 194

Matriks 51

B = k

aa a

aa a

aa a

11 12 1

21 22 2

1 2

....

....

....

n

n

m m mn

M MMM

3

3

3

3

μ

μ

μ

μ

=

ka ka ka

ka ka ka

ka ka ka

11 12 1

21 22 2

1 2

....

....

....

n

n

m m mn

M MMM

3

3

3

3

μ

μ

μ

μ

Contoh:

Diketahui A = μ

3

< 3 2

5 1

dan B = μ

3

< 2 8

4 6 .

Tentukan

a. 3A; b. 6B; c. –3A + 2B.

Jawab:

a. 3A = 3 μ

3

< 3 2

5 1 = μ

3

3(<3) 3(2)

3(5) 3(1) = μ

3

< 9 6

15 3

b. 6B = 6 μ

3

< 2 8

4 6 = μ

3

6(<2) 6(8)

6(4) 6(6) = μ

3

<12 48

24 36

c. –3A + 2B = –3 μ

3

< 3 2

5 1

+ 2 μ

3

< 2 8

4 6

= μ

3

< < <

< <

3( 3) 3(2)

3(5) 3(1)

+ μ

3

2(<2) 2(8)

2(4) 2(6)

= μ

3

<

< <

9 6

15 3

+ μ

3

< 4 16

8 12 = μ

3

<

5 10

7 9

2. Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks

Perkalian bilangan real (skalar) dengan suatu matriks dapat

dilakukan tanpa syarat tertentu. Artinya, semua matriks dengan

ordo sembarang dapat dikalikan dengan bilangan real (skalar).

Misalkan A dan B matriks-matriks berordo m × n serta k1

dan k2

bilangan real (skalar), berlaku sifat-sifat berikut.

a. k1

(A + B) = k1

A + k1

B

b. (k1

+ k2

)A = k1

A + k2

A

c. k1

(k2

A) = (k1

k2

) A

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 59 of 194

52 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Bukti

Di buku ini, hanya akan dibuktikan sifat a. Misalkan k1

skalar, A

dan B matriks berordo m × n.

A

aa a

aa a

aa a

B

bb b

bb b

bb b

n

n

m m mn

n

n

m m mn

=

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

=

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

11 12 1

21 22 2

1 2

11 12 1

21 22 2

1 2

K

K

M MKM

K

K

K

M MKM

K

, dan

k1

(A + B) = k1

aa a

aa a

aa a

bb b

bb b

bb b

n

n

m m mn

n

n

m m mn

11 12 1

21 22 2

1 2

11 12 1

21 22 2

1 2

K

K

M MKM

K

K

K

M MKM

K

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

+

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

3

3

3

3

3

μ

μ

μ

μ

μ

= k1

ab ab ab

ab ab ab

abab ab

n n

n n

m m m m mn mn

11 11 12 12 1 1

21 21 22 22 2 2

11 2 2

++ +

++ +

++ +

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

L

L

MM M

L

=

ka b ka b ka b

ka b ka b ka b

ka b ka b ka b

n n

n n

m m m m mn mn

1 11 11 1 12 12 1 1 1

1 21 21 1 22 22 1 2 2

11 1 12 2 1

( + ) ( + ) ( + )

( + ) ( + ) ( + )

( + ) ( + ) ( + )

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

L

L

MM M

L

=

ka kb ka kb ka kb

ka kb ka kb ka kb

ka kb ka kb ka kb

n n

n n

m m m m mn mn

1 11 1 11 1 12 1 12 1 1 1 1

1 21 1 21 1 22 1 22 1 2 1 2

11 11 1 2 12 1 1

++ +

++ +

++ +

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

L

L

MM M

L

=

ka ka ka

ka ka ka

ka ka ka

kb kb kb

kb kb kb

kb kb kb

n

n

m m mn

n

n

m m mn

1 11 1 12 1 1

1 22 1 21 1 2

11 12 1

1 11 1 12 1 1

1 21 1 22 1 2

11 12 1

K

K

M MKM

K

K

K

M MKM

K

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

+

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

=

k

aa a

aa a

aa a

k

bb b

bb b

bb b

n

n

m m mn

n

n

m m mn

1

11 12 1

22 21 2

1 2

1

11 12 1

21 22 2

1 2

K

K

M MKM

K

K

K

M MKM

K

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

+

£

¤

2

2

2

2

¥

¦

́

́

́

́

= k1 A + k1 B ................................................ (terbukti)

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Diketahui persamaan ma- triks berikut.

x y

z

2

5

2

1

6

5

7

21

< 2 1

3

3

3

μ

μ

μ

+

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

=

<

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

.

Nilai z = ....

a. –2

b. 0

c. 3

d. 6

e. 30

UMPTN 1999

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 60 of 194

Matriks 53

Cara membuktikan sifat ini dapat juga dilakukan sebagai berikut.

Misalkan matriks A = [aij] dan B = [bij], dengan i = 1, 2, ..., m

dan j = 1, 2, ..., n.

k1

(A + B) = k1

([aij] + [bij])

= k1

([aij + bij])

= [k1

(aij + bij)]

= [k1

aij + k1

bij]

= [k1

aij] + [k1

bij]

= k1

[aij] + k1

[bij]

= k1

A + k1

B .............................................. (terbukti)

Soal Kompetensi 4

• Kerjakan di buku tugas

1. Diketahui A = μ

3

< <

<

6 7 2

5 8 3 . Tentukan hasil operasi

matriks berikut.

a. 3A c. 4AT

b. AT d. 5A + 2A

2. Diketahui A = μ

3

< 2 <10

4 8

dan B = μ

3

<

<

0 2

1 1 . Tentukan

hasil operasi matriks berikut.

a. 2A + B

b.

2

1

A – B

c. 3AT

+ BT

d. 4AT

+ A – B

e. AT

+ B

f. (AT

+ 2BT

)

3. Tentukan X jika diketahui

a. 2X – μ

3

5 <6

2 1 = μ

3

<

<

11 8

6 7

;

b. 2XT

+

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

8 2 8

2 3 7

6 1 5

=

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

<

2 4 6

0 1 5

10 3 7

;

c.

3

1

μ

3

<

<

3 12 0

6 9 6 = XT

;

d.

3

1

X =

μ

μ

μ

3

3

3

< <

12 3

9 3

6 15

3

2 .

Tugas: Eksplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Buktikan kebenaran sifat- sifat perkalian skalar dengan

matriks b dan c di atas.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 61 of 194

54 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

4. Tentukan nilai p, q, r, dan s yang memenuhi persamaan

berikut.

a. 5

2

2 1

p q

<

3

μ = μ

3

<

25 5

10 20

b. μ

3

< 5

3 2

2

1

r

q p = μ

3

< 4 2s

9 1

c. μ

3

< p

p r

3

6 4 = μ

3

+

< <

3 r 2q

4 8

3

d. μ

3

< +

<

r s r

2p q 2 = μ

μ

3

3

< p < q

q

2

1

4 4

5. Tentukan nilai p, q, r, dan s jika diketahui persamaan

berikut.

3

6

1 25

4

3

p q

r s

p pq

r s

3

μ = <

3

μ +

+

+

3

μ

6. Diketahui x y

z

2

5

2

1

6

5

7

21

< 2 1

3

3

3

μ

μ

μ

+

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

=

<

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

. Tentukan nilai z.

7. Diketahui x x

y

2

3

3

1

12

2

12

3

μ + <

3

μ = <

3

μ. Tentukan nilai y.

8. Diketahui matriks A = 6

1

3

μ, B = 3

1

3

μ, dan C = 18

5

3

μ.

Jika Ax + By = C, tentukan titik potong koordinat yang

terjadi antara dua buah persamaan garis yang terbentuk.

9. Diketahui persamaan x y

z

2

5

2

1

6

5

7

21

< 2 1

3

3

3

μ

μ

μ

<

3

3

3

μ

μ

μ

=

<

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

. Tentukan

nilai x, y, dan z.

10. Jika x0

dan y0

memenuhi persamaan 4 16 0

3 4 70

x y

x y

< + =

+ < =

̈

©

a

dan

x0

= p

3x y 0 0 < maka tentukanlah nilai-nilai berikut.

a. x0

, y0

, dan p c. 3y0

+ p

b. 4y0

+ x0 d. 6x0

– 2y0

+ p

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 62 of 194

Matriks 55

E. Perkalian Matriks

1. Pengertian Perkalian Matriks

Untuk memahami pengertian perkalian matriks, perhatikan

ilustrasi berikut ini. Rina membeli bolpoin dan buku di dua tempat

yang berbeda. Di toko I, ia membeli 3 bolpoin dan 2 buku,

sedangkan di toko II, ia membeli 4 bolpoin dan 3 buku. Harga

bolpoin dan buku di kedua toko tersebut sama, yaitu Rp2.500,00

dan Rp4.000,00 per buah. Berapa uang yang dikeluarkan Rina?

Untuk menghitung jumlah uang yang dibayar oleh Rina

dapat langsung kita hitung dengan cara mengalikan banyaknya

barang dengan harga masing-masing sebagai berikut.

Tempat Bolpoin Buku

Toko I 3 2

Toko II 4 3

Barang Harga

Bolpoin Rp2.500,00

Buku Rp4.000,00

Toko I : (3 × Rp2.500,00) + (2 × Rp4.000,00) = Rp15.500,00

Toko II : (4 × Rp2.500,00) + (3 × Rp4.000,00) = Rp22.000,00

Di samping itu, pernyataan di atas dapat disajikan dalam bentuk

matriks sebagai berikut.

P = μ

3

4 3

3 2

menyatakan banyak bolpoin dan buku yang dibeli

Rina. Baris 1 menyatakan toko I dan baris 2 untuk toko II.

Q = μ

3

4.000

2.500

menyatakan harga masing-masing bolpoin dan buku.

Daftar jumlah uang yang dikeluarkan Rina dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tempat Harga Pembelian

Toko I 3 × Rp2.500,00 + 2 × Rp4.000,00 = Rp15.500,00

Toko II 4 × Rp2.500,00 + 3 × Rp4.000,00 = Rp22.000,00

Tabel pengeluaran di atas bersesuaian dengan perkalian

matriks P × Q, yaitu

P × Q = 3 2

4 3

3

μ μ

3

4.000

2.500 = 3 2 500

4 2 500

2 4.000

3 4.000

× +×

× +×

3

μ

.

.

= 15 500

22 000

.

.

3

μ.

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Jika diketahui

m n

2 3

1 2

4 3

24 23

14 13

3

μ

3

μ =

3

μ

maka nilai m dan n masing- masing adalah ....

a. 4 dan 6

b. 5 dan 4

c. 5 dan 3

d. 4 dan 5

e. 3 dan 7

UMPTN 1998

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 63 of 194

56 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Contoh:

Dari uraian di atas, matriks P berordo 2 × 2 dan matriks Q

berordo 2 × 1, sedangkan P × Q berordo 2 × 1 sehingga bagan

perkalian dan hasil kalinya mempunyai hubungan sebagai berikut.

ordo hasil kali

(2 × 2) (2 × 1) = (2 × 1)

sama

Secara umum, perkalian matriks didefinisikan sebagai berikut.

Misalkan A matriks berordo m × p dan B matriks berordo p × n

maka A × B adalah suatu matriks C = [cij] berordo m × n

yang elemen-elemennya pada baris ke-i, yaitu kolom ke-j (cij)

diperoleh dari penjumlahan hasil kali elemen-elemen yang

bersesuaian pada baris ke-i matriks A dan kolom ke-j matriks B.

Diketahui matriks A = μ

3

<1

2 , B = [ ] <3 2 , C = μ

3

<1 4

2 3

, dan

D = μ

3

< <

2 6 1

4 5 1 .

Tentukan

a. A × B; c. C × D;

b. B × C; d. A × C.

Jawab:

a. A × B = 2

1

3 2 <

3

μ [ ] < = μ

3

< < <

<

1( 3) 1(2)

2( 3) 2(2) = μ

3

<

<

3 2

6 4

Bagaimana hasil perkalian dari B × A?

b. B × C = [ ] <3 2 μ

3

<1 4

2 3

= [(–3 × 2) + (2 × (–1)) (–3 × 3) + (2 × 4)]

= [ ] < < 8 1

Bagaimana hasil perkalian dari C × B?

c. C × D

= μ

3

<1 4

2 3

μ

3

< <

2 6 1

4 5 1

= μ

3

< × + × < × < + × < × < + ×

× + × × < + × × < + ×

( 1 4) (4 2) ( 1 ( 5) 4 6) ( 1 ( 1) 4 1)

(2 4) (3 2) (2 ( 5) 3 6 (2 ( 1) 3 1)

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 64 of 194

Matriks 57

Syarat dua matriks dapat dikalikan adalah jika banyak kolom

matriks kiri sama dengan banyak baris matriks kanan. Jika

perkalian A × B ada (dapat dikalikan) maka dikatakan bahwa

a. matriks B dikali dari kiri oleh matriks A;

b. matriks A dikali dari kanan oleh matriks B.

d. A × C = μ

3

<1

2

μ

3

<1 4

2 3

tidak dapat dikalikan karena

banyak kolom matriks A tidak sama dengan banyak baris

matriks C.

2. Pengertian Dikalikan dari Kiri dan Dikalikan dari Kanan

Contoh:

Diketahui matriks A = μ

3

<

1 3

4 2

dan B = μ

3

4 < 2

2 3 .

Tentukan hasil perkalian

a. matriks A dikali dari kiri oleh matriks B;

b. matriks A dikali dari kanan oleh matriks B.

Jawab:

a. Matriks A dikalikan dari kiri oleh matriks B, berarti

B × A = μ

3

4 < 2

2 3

μ

3

<

1 3

4 2 = μ

3

14 <14

11 5 .

b. Matriks A dikalikan dari kanan oleh matriks B, berarti

A × B = μ

3

<

1 3

4 2

μ

3

4 < 2

2 3 = μ

3

14 <3

0 16 .

Tampak dari hasil di atas bahwa A × B & B × A, artinya

perkalian matriks tidak bersifat komutatif.

3. Sifat-Sifat Perkalian Matriks

Misalkan matriks A, B, dan C dapat dikalikan atau

dijumlahkan. Untuk memahami sifat-sifat perkalian matriks,

lakukan Aktivitas berikut.

Aktivitas Tujuan : Menemukan sifat-sifat perkalian matriks.

Permasalahan : Sifat-sifat apakah yang berlaku pada

perkalian matriks?

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 65 of 194

58 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Berdasarkan Aktivitas di atas ditentukan sifat-sifat perkalian

matriks sebagai berikut.

Kegiatan : Kerjakan (selidiki) soal berikut di buku tugas.

Diketahui matriks A = μ

3

< 2 0

1 2 , B =

μ

3

<

4 5

2 3

, dan C = μ

3

<

1 0

2 3

. Jika k = 2,

tentukan hasil perhitungan berikut.

a. A × B dan B × A. Apakah A × B = B × A?

Apa kesimpulanmu?

b. (A × B) × C dan A × (B × C).

Apakah hasilnya sama? Apa kesim- pulanmu?

c. A × (B + C), (C × B) + (A × C), dan

(A × C) + (A × B).

Bagaimana hubungan ketiga operasi

perkalian matriks tersebut?

d. A × I dan I × A dengan I matriks

identitas.

Hubungan apa yang terbentuk?

e. A × O dan O × A dengan O matriks nol

ordo 2 × 2.

Apakah A × O = O × A = O?

f. (kA) × B dan k(A × B). Apakah (kA) × B

= k(A × B)?

Kesimpulan : Sifat-sifat apakah yang kalian temukan dari

kegiatan di atas?

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Diketahui matriks A =

x

y

1

<1

3

μ; B = 3 2

1 0

3

μ;

C = 1 0

< < 1 2

3

μ.

Nilai x + y yang memenuhi

persamaan AB – 2B = C

adalah ....

a. 0

b. 2

c. 6

d. 8

e. 10

UMPTN 1998

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Jika diketahui

4 2

3 2

6 8

11 6

x <

3

μ + <

< <

3

μ =

2

3 1

2 4

0 3

< 1 1

3

μ + <

3

μ maka

nilai x adalah ....

a. 0

b. 10

c. 13

d. 14

e. 25

UMPTN 1998

Jika k bilangan real (skalar); A, B, dan C matriks yang dapat

dikalikan; serta B dan C dapat dijumlahkan maka berlaku

sifat-sifat perkalian matriks sebagai berikut.

a. Tidak komutatif, yaitu A × B & B × A.

b. Asosiatif, yaitu (A × B) × C = A × (B × C).

c. Distributif, yaitu:

1) distributif kiri: A × (B + C) = (A × B) + (A × C);

2) distributif kanan: (A + B) × C = (A × C) + (B × C).

d. Perkalian matriks-matriks persegi dengan matriks

identitas I, yaitu A × I = I × A = A (ordo I sama dengan

ordo matriks A).

e. Perkalian dengan matriks O, yaitu A × O = O × A = O.

f. Perkalian dengan skalar, yaitu (k A) × B = k(A × B).

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 66 of 194

Matriks 59

Aktivitas Tujuan : Menentukan hasil perkalian matriks

dengan bantuan software komputer.

Permasalahan : Bagaimana cara menentukan hasil

perkalian matriks dengan menggunakan

software komputer?

Kegiatan : Kita akan menentukan matriks invers

dengan Microsoft Excel. Fungsi yang

digunakan adalah MMULT. Misalnya,

akan ditentukan hasil perkalian matriks

1 2

3 4

1 4

5 6

3

μ

3

μ.

Untuk itu lakukan langkah-langkah berikut.

1. Masukkan elemen-elemen matriks

pada sel-sel Microsoft Excel.

2. Tentukan hasil kali matriks A dengan

B. Caranya adalah sebagai berikut.

Blok sel-sel yang akan ditempati

elemen-elemen matriks hasil kali dari

matriks A dan B. Ketik “ = MMULT(”,

kemudian sorot sel-sel yang mengan- dung matriks A tadi. Kemudian, ketik

“;”. Sorot sel-sel yang mengandung

elemen-elemen matriks B diikuti

dengan mengetik “)”. Tekan CTRL +

SHIFT + ENTER maka matriks hasil

kali dari A dan B akan muncul.

Kesimpulan : Jika kalian melakukan langkah-langkah

yang diinstruksikan dengan benar, kalian

akan memperoleh hasil berikut.

Tantangan

Eksplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Misalkan diberikan matriks

A =

1 11

32 1

21 0

<

< <

<

3

3

3

μ

μ

μ

dan

B =

123

246

123

3

3

3

μ

μ

μ

.

Tunjukkan bahwa hasil

perkalian AB adalah matriks

nol.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 67 of 194

60 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

4. Perpangkatan Matriks Persegi

Jika n adalah sebuah bilangan bulat positif dan A suatu matriks

persegi, maka An

= A × A × A × ... × A (sebanyak n faktor) atau

dapat juga dituliskan An

= A × An–1 atau An

= An–1 × A.

Contoh:

Diketahui matriks A = μ

3

<

<

1 3

1 2

. Tentukan

a. A2

; b. A3

; c. 2A4

.

Jawab:

a. A2

= A × A = μ

3

<

<

1 3

1 2

μ

3

<

<

1 3

1 2 = μ

3

<

<

4 11

3 8

b. A3

= A × A2

= μ

3

<

<

1 3

1 2

μ

3

<

<

4 11

3 8 = μ

3

<

<

15 41

11 30

Dengan cara lain, yaitu A3

= A2 × A, diperoleh

A3

= A2 × A = μ

3

<

<

μ =

3

<

<

μ

3

<

<

15 41

11 30

1 3

1 2

4 11

3 8

Ternyata, A2 × A = A × A2

= A3

.

c. 2A4

= 2A × A3

= 2 μ

3

<

<

1 3

1 2

μ

3

<

<

15 41

11 30

= 2 41 112

56 153

<

<

3

μ

= μ

3

<

<

112 306

82 224

Tantangan

Eksplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Selidiki, manakah pernyata- an berikut yang benar.

Misalkan A dan B matriks

persegi.

a. AB2

= BAB

b. A2

– B2

= (A + B)(A – B)

c. (A2

)2

= A4

Tugas: Observasi

• Kerjakan di buku tugas

Dari soal pada contoh di

atas, coba selidiki, apakah

2A3 × A = 2A2 × A2

= 2A × A3

?

Soal Kompetensi 5

• Kerjakan di buku tugas

1. Hitunglah perkalian matriks-matriks berikut.

a. 1 24

5

6

4

[ ] < <

<

3

3

3

μ

μ

μ

b. μ

3

<

< μ

3

<

6 2

2 1

3 1

5 4

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 68 of 194

Matriks 61

c.

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

μ

3

<

<

7 5

4 0

1 1

2 3 6

10 1 5

Tantangan

Inkuiri

• Kerjakan di buku tugas

Diberikan A = i

i

0

0

3

μ

dengan i = <1. Tunjukkan

bahwa

a. A4

= I

b. A5

= A

c. A6

= –I

d. A7

= –A

untuk I = 1 0

0 1

3

μ.

d.

<

3

3

3

μ

μ

μ

[ ] <

3

4

2

5 41

2. Diketahui matriks A = μ

3

<

1 2

2 3 dan I matriks identitas.

Tentukan

a. A2

; d. A3 + I;

b. 3A2

+ I; e. A2

– 2A + I.

c. A × AT

;

3. Diketahui matriks U = μ

3

<

<

3 1

2 1 , V = μ

3

<1 0

2 3 , dan

W = μ

3

<

4 2

5 3 .

Tentukan

a. (U × V) × W; d. UT × VT × W;

b. UT × (V × W); e. UT × (V × W)T

;

c. (U × V)T × W; f. W × U × VT

.

4. Tentukan nilai dari a dan b yang memenuhi persamaan

matriks berikut.

a. μ

3

<

μ

3

<

4

3

3

2

b

a = μ

3

<

5

14

b. μ

3

μ

3

<

b a

a 6

4

3 2 = μ

3

< 8

16

c. μ

3

<

μ

3

<

+

3

2

3 3

2 1

b a

a a = μ

3

<

20

4

d. μ

3

μ

3

<

<

b

a

4 2

2 1 = μ

3

< 9

16

e. μ

3

μ

3

<

b

a

3 1

2 4 = μ

3

< 9

16

f. μ

3

μ

3

b

a b

a

a

0 5 2

2 1 = μ

3

<

<

4 4

13 4

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 69 of 194

62 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

5. Misalkan A dan B matriks-matriks yang dapat dikalikan serta

A dan C juga dapat dikalikan. Apakah berlaku jika A × B =

A × C maka B = C? Tunjukkan dengan contoh dan berikan

alasanmu.

6. Jika diketahui

a b

<

3

μ

<

3

μ = <

3

μ 3 2

5 2

4 3

2 13

7 12 , tentukan nilai

a2

+ b2

.

7. Jika titik A merupakan perpotongan dua garis yang disajikan

oleh persamaan matriks

1 1

1 1

1

1

<

3

μ

3

μ = <

3

μ

x

y

, tentukan

koordinat titik A.

8. Jika titik B merupakan perpotongan dua garis yang disajikan

oleh persamaan matriks

1 2

3 2

4

8

<

3

μ

3

μ =

3

μ

x

y

dan garis k

(k dan l) adalah garis yang melalui titik B dan titik asal O,

tentukan persamaan garis k yang melalui C(–2, 3) dan sejajar

garis l.

9. Diketahui matriks P =

μ

μ

μ

3

3

3

<

5 2 1

1 3 0

2 4 1

dan Q =

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

0 1 4

2 1 2

1 3 0

.

Tentukan hasil perkalian matriks berikut.

a. P × Q

b. P2

c. (P + Q) × (P – Q)

d. QT × (P + Q)T

e. (P × Q)T × P

f. PT × (P – Q)T

10. Diketahui sistem persamaan linear tiga variabel berikut.

2x + 3y + z = 6

4x – 3y + z = 2

x – y – z = –1

Susunlah sistem persamaan itu dalam bentuk persamaan

matriks. (Ingat aturan perkalian matriks)

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Nilai p yang memenuhi

persamaan matriks

2

2 1

1 3

6 2

< 4 1

3

μ + <

<

3

μ

p

= 2 1

1 1

0 1

2 4

<

3

μ +

3

μ adalah

....

a. –2

b. –1

c. 0

d. 1

e. 2

SPMB 2004

F. Invers Suatu Matriks

Dua hal penting yang diperlukan dalam mencari invers

matriks adalah transpose dan determinan suatu matriks. Pada

subbab sebelumnya, kalian telah mempelajari transpose matriks.

Sekarang, kita akan mempelajari determinan matriks.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 70 of 194

Matriks 63

a. Determinan Matriks Ordo 2 × 2

Misalkan A = μ

3

c d

a b

adalah matriks yang berordo 2 × 2

dengan elemen a dan d terletak pada diagonal utama pertama,

sedangkan b dan c terletak pada diagonal kedua. Determinan

matriks A dinotasikan ”det A” atau |A| adalah suatu bilangan yang

diperoleh dengan mengurangi hasil kali elemen-elemen pada

diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen diagonal kedua.

Dengan demikian, dapat diperoleh rumus

det A sebagai berikut.

det A = a b

c d = ad – bc

1. Determinan Suatu Matriks

Contoh: Tentukan determinan matriks-matriks berikut.

a. A = μ

3

4 3

5 2

b. B = μ

3

< <

3 2

4 1

Jawab:

a. det A = 5 2

4 3 = (5 × 3) – (2 × 4) = 7

b. det B = < < 4 1

3 2 = ((–4) × 2) – (3 × (–1)) = – 5

b. Determinan Matriks Ordo 3 × 3 (Pengayaan)

Jika A =

μ

μ

μ

3

3

3

31 32 33

21 22 23

11 12 13

a a a

a a a

a a a

adalah matriks persegi berordo

3 × 3, determinan A dinyatakan dengan det A =

aaa

aaa

aaa

11 12 13

21 22 23

31 32 33

.

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan

determinan matriks berordo 3 × 3, yaitu aturan Sarrus dan

metode minor-kofaktor.

Perhatian

Determinan matriks ditulis

dengan tanda garis lurus,

bukan tanda kurung siku.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 71 of 194

64 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Aturan Sarrus

Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus,

perhatikan alur berikut. Misalnya, kita akan menghitung

determinan matriks A3×3 . Gambaran perhitungannya adalah

sebagai berikut.

det A =

aaa

aaa

aaa

a a

a a

a a

11 12 13

21 22 23

31 32 33

11 12

21 22

31 32

= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31

– a11 a23 a32 – a12 a21 a33

Metode Minor-Kofaktor

Misalkan matriks A dituliskan dengan [aij]. Minor elemen

aij yang dinotasikan dengan Mij adalah determinan setelah

elemen-elemen baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan. Misalnya,

dari matriks A3 x 3 kita hilangkan baris ke-2 kolom ke-1 sehingga

A =

μ

μ

μ

3

3

3

31 32 33

21 22 23

11 12 13

a a a

a a a

a a a

Akan diperoleh M21 = a a

a a

12 13

32 33

. M21 adalah minor dari elemen

matriks A baris ke-2 kolom ke-1 atau M21 = minor a21. Sejalan

dengan itu, kita dapat memperoleh minor yang lain, misalnya

M13 = a a

a a

21 12

31 32

Kofaktor elemen aij, dinotasikan Kij adalah hasil kali (–1)i+j dengan

minor elemen tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks

dirumuskan dengan

Kij = (–1)i+j Mij

Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan a13

berturut-turut adalah

K21 = (–1)2+1 M21 = –M21 = a a

a a

12 13

32 33

– – – + + +

>

>

>

>

>

>

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 72 of 194

Matriks 65

K13 = (–1)1+3 M13 = M13 = a a

a a

21 22

31 32

Kofaktor dari matriks A3x3 adalah kof(A) =

μ

μ

μ

3

3

3

31 32 33

21 22 23

11 12 13

K K K

K K K

K K K

.

Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan

dari perkalian elemen-elemen suatu baris (atau kolom) dengan

kofaktornya. Untuk menghitung determinan, kita dapat memilih

dahulu sebuah baris (atau kolom), kemudian kita gunakan aturan

di atas. Perhatikan cara menentukan determinan berikut.

Misalkan diketahui matriks A =

μ

μ

μ

3

3

3

31 32 33

21 22 23

11 12 13

a a a

a a a

a a a

.

Determinan matriks A dapat dihitung dengan cara berikut.

Kita pilih baris pertama sehingga

det A = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13

= a11 (–1)1+1 M11 + a12 (–1)1+2 M12 + a13 (–1)1+3 M13

= a11

a a

a a

22 23

32 33

– a

a a

a a

12

21 23

31 33

+ a

a a

a a

13

21 22

31 32

= a11(a22 a33 – a32 a23) – a12(a21 a33 – a31 a23)

+ a13(a21 a32 – a31 a22)

= a11 a22 a33 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32

– a13 a22 a31

= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31 – a11 a23 a32

– a12 a21 a33

Tampak bahwa det A matriks ordo 3 × 3 yang diselesaikan dengan

cara minor kofaktor hasilnya sama dengan det A menggunakan

cara Sarrus.

Tugas: Inkuiri

• Kerjakan di buku tugas

Coba kalian tentukan deter- minan matriks A menurut

baris kedua dan ketiga.

Kemudian, tentukan pula

determinan menurut kolom

ke-1, ke-2, dan ke-3. Apakah

hasilnya sama?

Contoh:

Tentukan determinan dari matriks A =

μ

μ

μ

3

3

3

3 1 2

2 1 4

1 2 3

dengan

aturan Sarrus dan minor-kofaktor.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 73 of 194

66 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Jawab:

Cara 1: (Aturan Sarrus)

det A =

123

214

312

= (1 × 1 × 2) + (2 × 4 × 3) + (3 × 2 × 1) – (3 × 1 × 3)

– (1 × 4 × 1) – (2 × 2 × 2)

= 2 + 24 + 6 – 9 – 4 – 8

= 11

Cara 2: (Minor-kofaktor)

Misalnya kita pilih perhitungan menurut baris pertama

sehingga diperoleh

det A = 1

1 4

1 2

2

2 4

3 2

3

2 1

3 1 < +

= –2 – 2(–8) + 3(–1)

= –2 + 16 – 3 = 11

Coba kalian selidiki nilai determinan ini dengan cara lain.

Apakah hasilnya sama?

c. Sifat-Sifat Determinan Matriks

Berikut disajikan beberapa sifat determinan matriks.

1) Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan

nol maka determinan matriks itu nol.

Misal A = 0 0

2 3

3

μ A| | A = 0; B =

231

000

542

3

3

3

μ

μ

μ

A| | B = 0.

2) Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan

elemen-elemen baris/kolom lain maka determinan matriks

itu nol.

Misal B =

432

578

432

3

3

3

μ

μ

μ

A| | B = 0 (Karena elemen-elemen baris

ke-1 dan ke-3 sama).

3) Jika elemen-elemen salah satu baris/kolom merupakan

kelipatan dari elemen-elemen baris/kolom lain maka

determinan matriks itu nol.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 74 of 194

Matriks 67

Misal A =

123

570

246

3

3

3

μ

μ

μ

A |A| = 0 (Karena elemen-elemen

baris ke-3 sama dengan kelipatan elemen-elemen baris ke-1).

4. |AB| = |A| ×|B|

5. |AT

| = |A|, untuk AT

adalah transpose dari matriks A.

6. |A–1| = 1

| | A

, untuk A–1 adalah invers dari matriks A (invers

akan dijelaskan berikutnya).

7. |kA| = kn

|A|, untuk A ordo n × n dan k suatu konstanta.

Sifat-sifat di atas tidak dibuktikan di sini. Pembuktian sifat-sifat

ini akan kalian pelajari di jenjang yang lebih tinggi.

2. Pengertian Invers Matriks

Misalkan dua matriks A dan B adalah matriks berordo n × n

dan I

n

adalah matriks identitas berordo n × n. Jika A × B = B × A = I

n

maka matriks A disebut invers matriks B, sebaliknya B disebut invers

matriks A. Dalam keadaan seperti ini maka dikatakan bahwa A dan

B saling invers.

Jika matriks A mempunyai invers, dikatakan bahwa matriks

A adalah matriks nonsingular, sedangkan jika A tidak mempunyai

invers, matriks A disebut matriks singular. Invers matriks A ditulis A–1.

Contoh:

Diketahui A = μ

3

3 2

2 1 dan B = μ

3

<

<

3 2

2 1 .

Selidiki, apakah A dan B saling invers?

Jawab:

Matriks A dan B saling invers jika berlaku A × B = B × A = I.

A × B = 2 1

3 2

2 1

3 2

3

μ

<

<

3

μ = 1 0

0 1

3

μ = I

B × A = 2 1

3 2

2 1

3 2

<

<

3

μ

3

μ = 1 0

0 1

3

μ = I

Karena A × B = B × A maka A dan B saling invers, dengan

A–1 = B dan B–1 = A.

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 78 of 194

Matriks 71

Invers matriks berordo 3 × 3 dapat dicari dengan beberapa

cara. Pada pembahasan kali ini kita akan menggunakan cara

adjoin dan transformasi baris elementer.

a. Dengan Adjoin

Pada subbab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai

determinan matriks. Selanjutnya, adjoin A dinotasikan adj(A),

yaitu transpose dari matriks yang elemen-elemennya merupakan

kofaktor-kofaktor dari elemen-elemen matriks A, yaitu

adj(A) = (kof(A))T

Adjoin A dirumuskan sebagai berikut.

adj(A) = (kof(A))T

=

KKK

KKK

KKK

T

11 12 13

21 22 23

31 32 33

3

3

3

μ

μ

μ

=

KKK

KKK

KKK

11 21 31

12 22 32

13 23 33

3

3

3

μ

μ

μ

=

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

a a

22 23

32 33

12 13

32 33

12 13

22 23

21 23

31 33

11 13

31 33

11 13

21 23

21 22

31 32

11 12

31 32

11 12

21 22

<

< <

<

3

3

3

3

3

3

3

μ

μ

μ

μ

μ

μ

μ

Invers matriks persegi berordo 3 × 3 dirumuskan sebagai berikut.

A–1 = adj( ) det

1 A

A

Adapun bukti tentang rumus ini akan kalian pelajari lebih

mendalam dijenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Menentukan Invers Matriks Berordo 3 × 3 (Pengayaan)

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Diketahui matriks B adalah

invers matriks A, matriks D

adalah invers matriks C, dan

A × B × C = D. Berikut ini

yang menghasilkan matriks

identitas (I) adalah ....

a. A2

b. B2

c. C2

d. D2

e. A × C2

Kompetisi Matematika

DKI, 2000

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 82 of 194

Matriks 75

Dari persamaan terakhir tampak bahwa kedua ruas dikalikan

dari kiri oleh A–1 sehingga diperoleh bentuk penyelesaian X = A–1B.

Untuk menyelesaikan persamaan matriks berbentuk XA = B

dapat ditentukan dengan cara mengalikan kedua ruas dari kanan

dengan A–1 sehingga diperoleh penyelesaian X = BA–1 seperti

berikut.

XA = B

(XA)A–1 = BA–1

X(AA–1) = BA–1

XI = BA–1

X = BA–1

Oleh karena itu, diperoleh penyelesaian X = BA–1 Dengan .

demikian, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Penyelesaian persamaan matriks AX = B adalah X = A–1B.

Penyelesaian persamaan matriks XA = B adalah X = BA–1.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Contoh:

Diketahui A = μ

3

5 2

8 3 dan B = μ

3

<

0 1

2 1 .

Tentukan matriks X yang memenuhi

a. AX = B;

b. XA = B.

Jawab:

Karena det A = 5 2

8 3

= 16 – 15 = 1 & 0 maka matriks A

mempunyai invers.

Jika dicari inversnya, kalian akan memperoleh

A–1 = μ

3

<

<

5 8

2 3 .

(Coba kalian tunjukkan).

Dengan demikian, dapat kita tentukan sebagai berikut.

a. AX = B X = A–1B = μ

3

<

μ

3

<

<

0 1

2 1

5 8

2 3 = 4 5

10 13

<

<

3

μ

Tugas: Eksplorasi

• Kerjakan di buku tugas

Misalkan diberikan sistem

persamaan linear berikut.

2x + 4y = 6

x + 2y = 4

Susunlah sistem persamaan

itu dalam bentuk matriks.

Kemudian, dapatkah kalian

menentukan penyelesaian

persamaan matriks yang

terbentuk? Berapa banyak

penyelesaiannya? Mengapa?

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 83 of 194

76 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Mari

Berdiskusi

Inkuiri

Misalnya diberikan persamaan dalam bentuk matriks AX = B

dan XA = B.

Matriks A dan B adalah matriks-matriks yang sudah ditentukan,

sedangkan X adalah matriks yang harus dicari.

a. Jika A dan B matriks ordo 2 × 2, syarat apakah yang harus

dipenuhi agar X dapat dicari? Berapakah ordo matriks X?

b. Jika A ordo 2 × 2 dan B ordo 2 × 1, syarat apakah yang

harus dipenuhi agar matriks X dapat dicari? Berapakah

ordo matriks X?

b. XA = B X = BA–1 = μ

3

<

< μ

3

<

5 8

2 3

0 1

2 1

= μ

3

<

<

5 8

9 14

Soal Kompetensi 6

• Kerjakan di buku tugas

1. Tentukan determinan dari matriks-matriks berikut.

a. μ

3

<

<

4 5

3 2 d. μ

3

2 + 3

2

2

2

x x

x x

b. μ

3

<

2 0

8 1

e.

μ

μ

μ

3

3

3

< <

3 6 1

1 5 2

2 4 3

c. μ

3

< 5

3

x

x f.

μ

μ

μ

3

3

3

2 <3 4

1 2 6

5 2 3

2. Manakah di antara matriks-matriks berikut yang merupa- kan matriks nonsingular?

a. μ

3

5 4

2 3 d. μ

3

<

<

3 5

3 5

b. μ

3

<

2 1

4 3

e.

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

1 2 3

2 2 5

1 2 4

c. μ

3

2 1

6 3

f.

μ

μ

μ

3

3

3

<

7 2 5

4 1 3

1 1 2

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Diketahui A = 2 1

4 3

3

μ dan

B = < <

3

μ

3 1

2 1 . Jika matriks

C = 3A – 2B maka

determinan matriks C sama

dengan ....

a. 50

b. 44

c. 40

d. 36

e. 32

Kompetisi Matematika

DKI, 2000

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 87 of 194

80 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Kalian tentu tahu bahwa untuk menyelesaikan sistem

persamaan linear tiga variabel dapat dilakukan dengan beberapa

cara, misalnya eliminasi, substitusi, gabungan antara eliminasi

dan substitusi, operasi baris elementer, serta menggunakan invers

matriks. Kalian dapat menggunakan cara-cara tersebut dengan

bebas yang menurut kalian paling efisien dan paling mudah.

Misalkan diberikan sistem persamaan linear tiga variabel

berikut.

a1

x + b1

y + c1

z = d1

a2

x + b2

y + c2

z = d2

a3

x + b3

y + c3

z = d3

Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam

bentuk matriks seperti berikut.

abc

abc

abc

x

y

z

d

d

d

111

222

333

1

2

3

3

3

3

μ

μ

μ

3

3

3

μ

μ

μ

=

3

3

3

μ

μ

μ

Misalkan A =

μ

μ

μ

3

3

3

3 3 3

2 2 2

1 1 1

a b c

a b c

a b c

, X =

μ

μ

μ

3

3

3

z

y

x

, dan B =

μ

μ

μ

3

3

3

3

2

1

d

d

d

.

Bentuk di atas dapat kita tuliskan sebagai AX = B.

Penyelesaian sistem persamaan AX = B adalah X = A–1 B. Dalam

hal ini, A–1 = det A

1

adj(A).

Oleh karena itu, diperoleh

X = A B

A

A B

A . adj( ) det

1 . adj( ) det

1

́ = ¦

¥ 2

¤

£ ,

asalkan det A & 0.

Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

berikut.

2x + y – z = 1

x + y + z = 6

x – 2y + z = 0

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 88 of 194

Matriks 81

Jawab:

Cara 1:

Operasi elemen baris, selain dapat digunakan untuk mencari

invers matriks, dapat pula digunakan untuk menyelesaikan sistem

persamaan linear.

Dengan menggunakan operasi baris elementer.

2x + y – z = 1 x + y + z = 6 B2

– 2B1

x + y + z = 6

x + y + z = 6 B1

CB2 2x + y – z = 1 0 – y – 3z = –11

x – 2y + z = 0 x – 2y + z = 0 B3

– B1 0 – 3y + 0 = –6

–B2 x + y + z =6

– 1

3

B3

y + 3z = 11

y = 2

Dengan demikian, diperoleh y = 2. Kita substitusikan nilai y = 2

ke persamaan (2) sehingga

y + 3z = 11 2 + 3z = 11

3z = 11 – 2

3z = 9

z = 3

Substitusikan y = 2 dan z = 3 ke persamaan (1) sehingga diperoleh

x + y + z = 6 x + 2 + 3 = 6

x + 5 = 6

x = 6 – 5

x = 1

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1, y = 2, dan z = 3.

Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2, 3)}.

Cara 2:

Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam bentuk

matriks sebagai berikut.

Misalkan A =

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

1 2 1

1 1 1

2 1 1

, X =

μ

μ

μ

3

3

3

z

y

x

, dan B =

μ

μ

μ

3

3

3

0

6

1

.

det A = 2

1 2

1 1 ( 1) 1 1

1 1

1

2 1

1 1

< < + < < = 2(3) – 1(0) + (–1)(–3) = 9

Dengan menggunakan minor-kofaktor, diperoleh

K11 = (–1)1+1 M11 = 2 1

1 1

< = 1 – (–2) = 3

K12 = (–1)1+2 M12 = 1 1

1 1

= –(1 – 1) = 0

~ ~

~

{

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 89 of 194

82 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

K13 = (–1)1+3 M13 = 1 2

1 1

< = –2 – 1 = –3

K21 = (–1)2+1 M21 = 2 1

1 1

<

< = –(1 – 2) = 1

K22 = (–1)2+2 M22 = 1 1

2 <1

= 2 – (–1) = 3

K23 = (–1)2+3 M23 = – 1 2

2 1

< = –(–4 – 1) = 5

Dengan cara yang sama, kalian akan memperoleh K31 = 2,

K32 = –3, dan K33 = 1 (coba tunjukkan).

Dengan demikian, diperoleh

kof(A) =

KKK

KKK

KKK

11 12 13

21 22 23

31 32 33

3

13 5

2 31

3

3

3

μ

μ

μ

=

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

3 0

Oleh karena itu, adj(A) = (kof(A))T

.

Adj(A) =

3 0 <

<

3

3

3

μ

μ

μ

3

13 5

2 31

T

=

312

03 3

35 1

<

<

3

3

3

μ

μ

μ

Jadi, X = det A

1

adj(A)B

μ

μ

μ

3

3

3

z

y

x

=

μ

μ

μ

3

3

3

μ

μ

μ

3

3

3

<

<

0

6

1

3 5 1

0 3 3

3 1 2

9

1 =

μ

μ

μ

3

3

3

27

18

9

9

1 =

μ

μ

μ

3

3

3

3

2

1

Jadi, diperoleh x = 1, y = 2, dan z = 3. Dengan demikian,

himpunan penyelesaian sistem persamaan di atas adalah

{(1, 2, 3)}.

Soal Kompetensi 7

• Kerjakan di buku tugas

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

linear berikut.

a. 2x – y = 3 c. 6x + 2y = –1

2x + y = 1 2x – 4y = –7

b. –x + 2y = 4 d. 2x – 3y = 7

4x + 3y = 17 3x – 6y = 10

Di unduh dari : Bukupaket.com

Page 91 of 194

84 Khaz Matematika SMA 3 Bhs

Rp3.475.000,00. Berapakah banyak karcis harga

Rp15.000,00 dan harga Rp20.000,00 yang terjual?

Selesaikan dengan cara matriks.

9. Perbandingan umur Titi dan Dewi 8 tahun yang lalu adalah

4 : 7. Perbandingan umur mereka 6 tahun yang akan datang

adalah 6 : 7. Dengan cara matriks, tentukan perbandingan

umur Titi dan Dewi sekarang.

10. Pak Rudi dan Pak Maman berjualan jenis barang yang sama.

Modal Pak Rudi Rp4.000.000,00 lebih banyak dari modal

Pak Maman. Jika keuntungan yang di dapat Pak Rudi 15%,

sedangkan keuntungan Pak Maman 30% maka uang mereka

menjadi sama banyak. Hitunglah modal Pak Rudi dan Pak

Maman masing-masing.

Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks

juga dapat ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan metode

determinan. Misalnya, sistem persamaan linear untuk dua

variabel dan tiga variabel adalah sebagai berikut.

a. ax + by = p b. a1

x + b1

y + c1

z = d1

cx + dy = q a2

x + b2

y + c2

z = d2

a3

x + b3

y + c3

z = d3

Pada sistem persaman linear dua variabel, bentuk tersebut

dapat diubah ke bentuk matriks berikut.

μ

3

μ =

3

μ

3

q

p

y

x

c d

a b

, dengan A = μ

3

c d

a b , X = μ

3

y

x

, dan B = μ

3

q

p .

Untuk menentukan penyelesaian persamaan matriks

tersebut, terlebih dahulu kita tentukan determinannya sebagai

berikut.

D = a b

c d = ad – bc (Determinan koefisien x dan y, dengan ele- men-elemen matriks A)

Dx

= p b

q d = pd – bq (Ganti kolom ke-1, dengan elemen- elemen matriks B)

Dy

= a p

c q = aq – cp (Ganti kolom ke-2, dengan elemen- elemen matriks B)

3. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear dengan Determinan

Kuis

• Kerjakan di buku tugas

Nilai x + y yang memenuhi

2 1

1 2

7

1

<

3

μ

3

μ =

3

μ

x

y

adalah ....

a. –4

b. –3

c. –2

d. 2

e. 4

Kompetisi Matematika

DKI, 2000

Di unduh dari : Bukupaket.com