Page 1 of 3

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel

1

Template Jurnal Pendidikan Nonformal

(Judul Artikel, Memberi Gambaran Isi Artikel, Times New Roman 14, spasi 1, spacing after 6

pt)

Nama Penulis (Times New Roman 11, Bold, spasi 1)

Afiliasi (Instansi) dan Alamat e-mail (Times New Roman 10, spasi 1, spacing after 6 pt)

Abstrak (Times New Roman 10, Bold, spasi 1, spacing before 12 pt, after 2 pt)

Abstrak memuat uraian singkat mengenai tujuan penulisan, metode yang digunakan, dan hasil penelitian

(bila hasil dari penelitian). Abstrak berisi 200-300 kata. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang lebih sempit dari

margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah

yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat

berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan

untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci

tersebut.

Kata Kunci: isi, format, artikel.

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan;

(2) wawasan dan rencana pemecahan masalah; (3)

rumusan tujuan; (4) rangkuman kajian teoritik yang

berkaitan dengan masalah dalam artikel. Panjang bagian

pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik dengan 1,5

spasi.

Template untuk format artikel ini dibuat dalam MS

Word 2007, dan selanjutnya disimpan dalam format

DOC, DOC atau PDF. Template ini memungkinkan

penulis artikel untuk menyiapkan artikel sesuai dengan

aturan secara relatif cepat dan akurat, terutama untuk

kebutuhan artikel elektronik yang diunggah ke dalam

ejournal UM.

Batang tubuh teks menggunakan font: Times New

Roman 12, regular, spasi 1.15, spacing before 0 pt, after 0

pt)

METODE

Pada dasarnya bagian ini menjelaskan bagaimana

penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah:

(1) rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel

(sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data dan

pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data.

Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian tindakan

kelas, etnografi, fenomenologi, studi kasus, dan lain-lain,

perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian,

informan yang ikut membantu beserta cara-cara menggali

data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta

uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

Sebaiknya dihindari pengorganisasian penulisan ke

dalam “anak sub-judul” pada bagian ini. Namun, jika

tidak bisa dihindari, cara penulisannya dapat dilihat pada

bagian “Hasil dan Pembahasan”.

HASIL

Bagian ini memuat data hasil dari penelitian. Tabel dan

grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian

hasil penelitian secara verbal. Tabel dan grafik harus

diberi komentar atau dibahas.

Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat

bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-sub topik

yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan

kategori-kategori.

PEMBAHASAN

Bagian ini merupakan bagian utama artikel yang berisi

tentang pembahasan dan biasanya merupakan bagian

terpanjang dari suatu artikel. Pembahasan yang disajikan

dalam bagian ini adalah hasil “bersih”. Proses analisis

data seperti perhitungan statistik dan proses pengujian

hipotesis tidak perlu disajikan karena sudah disajikan

pada bagian hasil. Hanya hasil analisis dan hasil

pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan.

Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1)

menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan

penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan

itu diperoleh; (3) menginterpretasi/menafsirkan temuan-

temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan

struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5)

memunculkan teori-teori baru atau modifikasi teori yang

telah ada.

Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-

pertanyaan penelitian, hasil penelitian harus disimpulkan

Page 2 of 3

secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan

dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.

Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/

dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau

dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini harus

ada rujukan. Dalam memunculkan teori-teori baru, teori-

teori lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian

mungkin perlu memodifikasi teori dari teori lama.

Dalam suatu artikel, kadang-kadang tidak bisa

dihindari pengorganisasian penulisan hasil penelitian ke

dalam “anak subjudul”. Berikut ini adalah cara

menuliskan format pengorganisasian tersebut, yang di

dalamnya menunjukkan cara penulisan hal-hal khusus

yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah artikel.

Singkatan dan Akronim

Singkatan yang sudah umum seperti seperti IEEE, SI,

MKS, CGS, sc, dc, and rms tidak perlu diberi keterangan

kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu

dikenal atau akronim bikinan penulis perlu diberi

keterangan kepanjangannya. Sebagai contoh: Model

pembelajaran MiKiR (Multimedia interaktif, Kolaboratif,

dan Reflektif) dapat digunakan untuk melatihkan

penguasaan keterampilan pemecahan masalah. Jangan

gunakan singkatan atau akronim pada judul artikel,

kecuali tidak bisa dihindari.

Persamaan

Anda seharusnya menuliskan persamaan dalam font

Times New Roman atau font Symbol. Jika terdapat

beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor

persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian

paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan

tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan

font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.

 

 



Gambar dan Tabel

Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label

gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan tabel tertentu

secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu

tabel. Contoh penulisan tabel dan keterangan gambar

adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Format Tabel

Kepala

Tabel

Kepala Kolom Tabel

Sub-kepala Kolom Sub-kepala Kolom

Isi Isi tabel Isi tabel

Gambar 1. Contoh keterangan gambar

Kutipan dan Acuan

Salah satu ciri artikel ilmiah adalah menyajikan gagasan

orang lain untuk memperkuat dan memperkaya gagasan

penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan

orang lain ini diacu (dirujuk), dan sumber acuannya

dimasukkan dalam Daftar Pustaka.

Daftar Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan

acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Artinya,

sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar

dirujuk dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan

yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan

dalam Daftar Pustaka. Untuk menunjukkan kaulitas

artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam Daftar

Pustaka harus cukup banyak. Daftar Pustaka disusun

secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan

dengan aturan yang ditentukan dalam jurnal. Kaidah

penulisan kutipan, acuan, dan Daftar Pustaka mengikuti

buku pedoman ini.

Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel

dilakukan secara tidak langsung. Gagasan yang dikutip

tidak dituliskan seperti teks asli, tetapi dibuatkan

ringkasan atau simpulannya. Sebagai contoh, Suharno

(1973:6) menyatakan bahwa kecepatan terdiri dari

gerakan ke depan sekuat tenaga dan semaksimal

mungkin, kemampuan gerakan kontraksi putus-putus otot

atau segerombolan otot, kemampuan reaksi otot atau

segerombolan otot dalam tempo cepat karena rangsangan.

Acuan adalah penyebutan sumber gagasan yang

dituliskan di dalam teks sebagai (1) pengakuan kepada

pemilik gagasan bahwa penulis telah melakukan

“peminjaman” bukan penjiplakan, dan (2) pemberitahuan

kepada pembacanya siapa dan darimana gagasan tersebut

diambil. Acuan memuat nama pengarang yang

pendapatnya dikutip, tahun sumber informasi ditulis,

dan/tanpa nomor halaman tempat informasi yang dirujuk

diambil. Nama pengarang yang digunakan dalam acuan

hanya nama akhir. Acuan dapat dituliskan di tengah

kalimat atau di akhir kalimat kutipan.

Acuan ditulis dan dipisahkan dari kalimat kutipan

dengan kurung buka dan kurung tutup (periksa contoh-

contoh di bawah). Acuan yang dituliskan di tengah

kalimat dipisahkan dengan kata yang mendahului dan

kata yang mengikutinya dengan jarak. Acuan yang

dituliskan diakhir kalimat dipisahkan dari kata terakhir

kalimat kutipan dengan diberi jarak, namun tidak

dipisahkan dengan titik. Nama pengarang ditulis tanpa

jarak setelah tanda kurung pembuka dan diikuti koma.

Tahun penerbitan dituliskan setelah koma dan diberi

jarak. Halaman buku atau artikel setelah tahun

penerbitan, dipisahkan dengan tanda titik dua tanpa jarak,

dan ditutup dengan kurung tanpa jarak. Sebagai contoh:

karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan

Disarankan untuk menggunakan

fitur text box pada MS Word untuk

menampung gambar atau grafik,

karena hasilnya cenderung stabil

terhadap perubahan format dan

pergeseran halaman dibanding insert

gambar secara langsung.

Page 3 of 3

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel

3

penulisnya untuk memberikan suatu

pengetahuan/informasi kepada orang lain (Riebel,

1978:1).

Apabila nama pengarang telah disebutkan di dalam

teks, tahun penerbitan sumber informasi dituliskan segera

setelah nama penulisnya. Atau, apabila nama pengarang

tetap ingin disebutkan, acuan ini dituliskan di akhir teks.

Contohnya: menurut Riebel (1978:1), karya tulis ilmiah

adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk

memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang

lain.

Nama dua pengarang dalam karya yang sama

disambung dengan kata ‘dan’. Titik koma (;) digunakan

untuk dua pengarang atau lebih dari dua pengarang

dengan karya yang berbeda. Contohnya: karya tulis

ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya

untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada

orang lain (Riebel dan Roger, 1980:5). Jika melibatkan

dua pengarang dalam dua karya yang berbeda, contoh

penulisannya: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual

yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu

pengetahuan/informasu kepada orang lain (Riebel,

1978:4; Roger, 1981:5).

Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya

nama pengarang pertama yang dituliskan. Nama

pengarang selebihnya digantikan dengan ‘dkk’ (dan

kawan-kawan). Tulisan ‘dkk’ dipisahkan dari nama

pengarang, yang disebutkan dengan jarak, diikuti titik,

dan diakhiri dengan koma. Contohnya: membaca adalah

kegiatan interakasi antara pembaca dan penulis yang

kehadirannya diwakili oleh teks (Susanto dkk., 1994: 8).

SIMPULAN

Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai

hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan penelitian.

Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-

pokok pikiran baru yang merupakan esensi dari temuan

penelitian.

DAFTAR RUJUKAN

Ditulis dalam spasi tunggal, ditulis urut sesuai

dengan abjad, antar daftar pustaka diberi jarak 1 spasi.

Sebagian contoh cara penulisan referensi/acuan di dalam

Daftar Pustaka, diberikan berikut.

a. Contoh jika berasal dari buku teks:

Gronlund, N.E. & Linn, R.L. (1990). Measurement and

evaluation in teaching. (6 th ed.). New York:

Macmillan.

b. Dari buku teks yang dirangkum oleh editor.

Effendi, Sofian. (1982). Unsur-unsur penelitian ilmiah.

Dalam Masri Singarimbun (Ed.). Metode

penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

c. Dari buku terjemahan

Daniel, W.W. (1980). Statistika nonparametrik terapan.

(Terjemahan Tri Kuntjoro). Jakarta: Gramedia.

d. Dari skripsi/tesis/desertasi

Suyanto, Slamet (2009). Keberhasilan sekolah dalam

ujian nasional ditinjau dari organisasi belajar.

Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas

Negeri Jakarta.

e. Dari jurnal:

Pritchard, P.E. (1992). Studies on the bread-improving

mechanism of fungal alpha-amylase. Journal of

Biological Education,26 (1), 14-17.

f. Dari kumpulan abstrak penelitian atau proceeding:

Paidi. (2008). Urgensi pengembangan kemampuan

pemecahan masalah dan metakognitif siswa

SMA melalui pembelajaran biologi. Prosiding,

Seminar dan Musyawarah Nasional MIPA yang

diselenggarakan oleh FMIPA UNY, tanggal 30

Mei 2008. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

g. Dari internet

Triwulandari, A., & Pandia, W. (2015). Sikap guru

terhadap penerapan program inklusif ditinjau

dari aspek guru.Jurnal Pendidikan dan

Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 122 - 130.

Retrieved

from http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/arti

cle/view/6325